Pernah menghirup aroma dupa yang lembut dan menenangkan? Bisa saja, dupa itu dibuat dari kayu cendana. Pohon cendana Pohon Khas Indonesia ini dikenali karena kayunya yang hasilkan wewangian ciri khas yang wangi dan menyejukkan, hingga kerap dipakai dalam beragam produk wewangian terapi, termasuk dupa dan minyak wangi. Wewangian cendana dipercayai bisa memberi dampak rileksasi, kurangi depresi, dan membuat situasi tenang. Karena itu, cendana banyak juga dipakai dalam upacara religius dan keagamaan di beberapa budaya. Selainnya dipakai sebagai dupa, kayu cendana berharga tinggi sebagai bahan baku rempah aromatik dan pengobatan tradisional. Yuk kita bahas lebih lanjut tentang cendana

Apa Sih Itu Cendana

Cendana adalah pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, wewangianterapi, gabungan wangi-wangian, dan sangkur keris (warangka). Kayu yang baik dapat taruh wewangiannya sepanjang beratus-ratus tahun. Kabarnya di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam mayat putri-putri raja sejak zaman ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ini bisa ditemukan di Pulau Jawa dan sejumlah pulau Nusa Tenggara lainnya.

Tanaman hemiparasit

Cendana termasuk tumbuhan parasit di awal hidupnya. Kecambahnya membutuhkan pohon inang untuk memberikan dukungan perkembangannya, karena perakarannya sendiri tidak mampu memberikan dukungan hidupnya. Karena persyaratan berikut cendana sulit di kembangbiakkan atau di budidayakan

Terdapat Banyak Manfaat

Karena harumnya yang unik kayu cendana banyak disukai dan mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi. Kayu cendana kerap dipakai untuk rempah-rempah, bahan dupa, kombinasi minyak wangi, wewangianterapi, dan warangka keris.Disamping itu, kayu cendana digunakan untuk bahan bangunan, furniture atau mebel, kerajinan, kreasi seni, tasbih dan lain-lain. Pada sektor kesehatan kayu cendana digunakan, terutama untuk therapy herbal dan jadi obat yang diproses dari kulit, kayu dan minyak konsentrat cendana.

Jenis-Jenis Kayu Cendana

Cendana dipisah menjadi dua type yaitu cendana putih dan cendana merah. Type cendana putih dapat banyak ditemukan di wilayah- wilayah Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara segi timur, seperti Sumba, Flores, Alor, Solor, Adonara, Lembata, Timor, Pentar, Rote dan Sabu. Dan cendana merah umumnya tumbuh di wilayah Funan dan India.

Kualitas kayu cendana merah dan putih berbeda, dan cendana merah memiliki kualitas aroma lebih rendah dibandingkan cendana putih. Komunitas pohon cendana sesuai untuk tumbuh di rimba tropis sampai subtropis, padang rumput dan semak ilalang dengan musim kemarau yang panjang.

Sejarah Yang Panjang

Sejarah Pohon Cendana di Indonesia bisa dijelajahi sampai saat kerajaan-kerajaan kuno, seperti Majapahit dan Mataram. Pada periode itu, cendana dipandang seperti lambang kekayaan dan kekuasaan. Kayunya yang harum dipakai untuk pembikinan patung dewa, altar, sampai hiasan istana. Disamping itu, minyak cendana dipercayai mempunyai karakter suci dan kerap digunakan dalam upacara keagamaan Hindu dan Buddha, menambahkan nilai religius dari pohon ini.

Pada era ke-16, kehadiran bangsa Eropa ke Nusantara semakin menaikkan permintaan akan kayu cendana. Beberapa penjajah, seperti Portugis dan Belanda, tertarik dengan komoditas ini dan mengontrol perdagangan cendana sepanjang beratus-ratus tahun. Ini mengakibatkan eksploitasi besar pada pohon cendana, yang pada akhirannya menurunkan populasi pohon itu secara drastis di daerah-daerah pemroduksi utamanya.
Kini populasi pohon cendana Pohon Khas Indonesia ini sedang di angka yang menipis pemerintah indonesia, terutama daerah ntt, kini terus berupaya mengembalikan kejayaan cendana lewat program konservasi dan budidaya

BACA JUGA : Bunga Cendrawasih Tanaman Indah Yang Di Juluki Bunga Surga