Tumbuhan Puring namanya latin Codiaeum Variegatum termasuk dalam kerabat tumbuhan Euphorbiaceae.Umumnya ditanamkan di pelataran rumah sebagai pagar atau di pekuburan, atau tumbuhan di padang , pinggir sungai dan tempat yang lain pada wilayah sampai 1.000 mtr. di permukaan laut. Perdu dengan tinggi sekitar 1,5-3 mtr. ini, berdaun tunggal, bertangkai keras seperti kulit. Bentuk lembaran daun benar-benar bervariatif,bundar telur, lanset pita dengan pinggir rat ,berlekuk, share, berlipat,Warna daun berbagai macam ada hijau,kuning,coklat , atau kombinasi beragam warna yang panjangnya 8-30 permukaan mengkilat dan cm.
Bunga dalam tandan yang panjang, keluar ketiak daun, sedangkan buahnya bundar warna putih, dan pecah bila masak, memperbanyak dengan setek.tanaman ini dikenali bernama wilayah, seperti tari mas, system, puding,Keraton, Kato Mas. Karakter Kimia Tumbuhan ini kandungan kimianya sedikit di kenali terkecuali getahnya memiliki kandungan tanin. Dampak Farmakologis dalam farmakologis cina disebutkan jika tanaman ini mempunyai rasa yang pahit, toksik, dan dingin. Memperlancar peredaran darah , peluruh pencahar enteng, dan keringat.
Pecinta Tanaman Bunga Puring
Untuk pecinta tanaman hias bunga puring adalah tanaman terkenal. Bunga ini mempunyai berbagai ragam bentuk, mulai oval sampai pita dengan corak berlainan dan warna. Di Gorontalo, puring gampang diketemukan di beberapa tempat, bahkan juga kerap kelihatan di makam. Bunga ini digabung bunga lain waktu berziarah kubur. Dalam Bahasa Gorontalo, bunga disebutkan bunga polohungo. Sejumlah dusun bahkan juga menyebut dusun mereka bernama polohungo karena keunikan dusun itu ada beberapa.
Baca Juga : Keunikan Menanam Bunga Seruni Yang Sungguh Indah
Selainnya sebagai tanaman hias, di sejumlah tempat di Gorontalo, bunga puring ditanamkan berjejer di muka rumah sampai membuat pagar hidup. Maksudnya, selainnya mempercantik pelataran rumah, mempunyai makna khusus untuk si pemilik rumah karena adalah tanaman adat.
“Kerap kali beberapa orang tiba ke rumah kami cuma minta daun bunga polohungo, kepentingannya lebih ke persyaratan adat. Andaikan, untuk ritus anak gadis dan sunat anak wanita, lantas ritus orang wafat, dan saat tumbilotohe [tradisi malam pasang lampu pada bulan Ramadhan],” ungkapkan Muhlis, masyarakat yang halamannya mempunyai bunga puring di Dusun Lupoyo, Kabupaten Gorontalo.
Sangkutan Bunga Puring Dan Gorontalo
Berdasar riset yang diedarkan di Jurnal Pengetahuan Budaya [2020] berjudul “Beberapa nilai Filosofis Dalam Upacara Tradisi Mongubingo Pada Warga Suku Gorontalo” diterangkan jika untuk warga Gorontalo bermakna sebagai penolak bala. Karena itu, ditanamkan di pelataran rumah karena dipercayai bisa menghindari si penghuni dari beberapa hal buruk.
Mongubingo ialah penyebutan untuk acara tradisi khitanan bayi wanita di Gorontalo. Rangkaian ritus dilakukan memakai beragam keperluan, satu diantaranya daun. “Daun yang diambil sekitar tujuh tipe selanjutnya diris kecil dan digabungkan beberapa bahan lain. Angka tujuh diputuskan karena memvisualisasikan karakter yang ada di tiap anak wanita Gorontalo,” tulis Moch Zihad Islami dan Yulia Rosdiana Putri dalam risetnya.
Leave a Reply